Friday, October 30, 2009

humor tentang Tuhan

*Tuhan Pengawas Makanan*

Pada acara retret di luar kota, setelah acara Session 1 diselingi rehat
kopi.
Disisi meja terletak kue pukis dengan tulisan "Silahkan masing-masing
mengambil satu.....Awas Tuhan mengawasinya".
Di meja yang lain ada kue kering dengan tulisan "Silahkan ambil sesuka
hatimu.....Mumpung Tuhan sedang mengawasi kue pukis"
.

Friday, October 23, 2009

jatuh cinta

Suatu ketika di masa lalu…


Seorang pemuda jatuh cinta setengah mati pada seorang gadis.

Tidak ada yang salah pada cinta. Tidak ada yang salah pada rasa yang berkembang tanpa diundang itu. Hanya saja, memang status mereka terlalu berbeda.


Si Pemuda miskin adalah anak dari rantau yang tinggal di kos saja, jatuh cinta pada seorang gadis putri orang terkaya di kota tersebut. Sebetulnya Si Gadis pun jatuh cinta pada kesederhanaan Si Pemuda yang amat berbeda dari segala kelimpahan yang selalu berada di sekelilingnya. Namun, cinta mereka dihalangi orang tua Si Gadis. Orang tuanya yang punya kuasa dan uang menghalalkan segala cara untuk memisahkan mereka berdua. Akhirnya, Si Pemuda didatangi oleh ayah Si Gadis. Sang Ayah menghinanya dengan selalu mengungkit kemiskinannya. Dan terus mengatakan bahwa Si Pemuda tak bakal pantas bersanding dengan putri kesayangannya yang bukan saja cantik dan kaya namun berperilaku santun dan bertutur kata halus.


Si Pemuda mundur dengan luka karena tertolak cintanya. Luka itu masih menganga, terbuka, dan terus berdarah dalam dirinya. Dia tak mengizinkannya untuk sembuh. Dia hanya ingin membuktikan bahwa dia sanggup jadi orang kaya. Untuk membuktikan kepada ayah Si Gadis, Si Gadis itu, dirinya sendiri, dan seluruh dunia, dia bekerja keras.

Sangat keras sampai di suatu hari nanti dia berhasil berdiri tegar di atas kedua kakinya sendiri. Dan ia menanti-nantikan tibanya saat itu.


Setelah menikmati suksesnya, bertahun-tahun kemudian…


Si Pemuda tersenyum dan tertawa, ketika menikmati kesuksesannya. Akhirnya, impiannya tercapai juga. Setelah itu, tak lama dia malah menderita sakit keras. Ironis sepertinya? Memang begitulah kenyataannya.


Ketika dia sukses, dia tak mampu mengecapnya secara sempurna karena sakit yang menderanya. Dalam kondisi terbaring di rumah sakit, dia melakukan kilas balik hidupnya. Akhirnya dia sukses juga. Akhirnya dia jadi orang kaya juga. Dan akhirnya keluarga Si Gadis juga tahu bahwa dia berhasil jadi orang kaya. Setelah mereka semua tahu, setelah seluruh dunia tahu, lalu apa hasilnya?


Dia merasa lelah. Lelah fisik dan mental. Lelah, ketika dia sangat terpacu untuk membuktikan dirinya sendiri kepada dunia. To show the world that he is somebody. Seseorang yang harus diperhitungkan dan tidak boleh dianggap remeh. Akhirnya, dia keletihan luar biasa. Dan saat itu pulalah, dia tersadar. Dalam sakitnya, setelah segala pencapaiannya yang luar biasa, dia menerima pengertian yang baru. Hari itu barulah dia tahu, dia tak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun. Karena bila dia berusaha dengan giat, dia betul-betul berjuang keras, suatu saat kesuksesan akan menjadi miliknya. Tanpa perlu dendam yang terus mengucurkan darah dan menguras habis emosinya. Memang diakuinya pula, dendam itu membawa dia berjuang lebih keras dan lebih serius. Namun setelah dia sukses, dia merasa itu semua tak perlu. Dendam lagi-lagi hanyalah membawa kesakitan ekstra. Tambahan kesakitan yang semakin membebaninya semata. Kesakitan memang terkadang diperlukan untuk membangkitkan semangat yang patah agar maju mencapai tujuan. Namun, tidak dengan berkubang dalam duka yang tak kunjung habis. Dengan melulu menatap dan meratapi duka tanpa henti ketika berjalan dalam hidup ini, membawa dirinya lemah-letih-lelah-lunglai. Dan rasa itu membuatnya ambruk.


Berkaca dari cerita Si Pemuda itu tadi…


Mungkinkah kita pernah mengalaminya? Dengan kapasitas yang kurang dari Si Pemuda, lebih, atau sama dengannya?

Kita pernah merasa dihina, terhina, ataupun diremehkan. Lalu, kita bersemangat bangkit kembali untuk menunjukkan kepada dunia. “ Ini, lho! Gue…(baca: Saya).

Sang ego yang tersentil, ingin menunjukkan diri. Sang ego mencari pengakuan. Diri ini perlu dibuktikan bahwa mampu berprestasi dan sukses. Tidak seperti kata orang-orang tentang kita yang terkesan meremehkan.


Sebetulnya, lagi-lagi, terusiknya diri dan terpacu ingin menjadi lebih baik bukanlah sesuatu yang jelek. Yang rasanya agak mengganggu adalah motivasi awal untuk sukses menjadi kabur oleh luka, dendam, dan kemarahan yang tak kunjung selesai.

Apa pun luka masa lalu kita, kita hadapi dengan besar hati dan kita terima. Bahwa, memang dulu kita seperti itu, namun dengan berjalannya waktu plus kerja keras, inilah diri kita di hari ini.

Setelah kita berdamai dengan masa lalu kita, bagian kesakitan yang sangat menusuk tajam relung hati kita itu tadi, membuat kita mampu menatap hari ini dan hari depan dengan senyuman. Senyuman yang tulus dari dasar hati karena sadar bahwa diri kita berarti. Bahwa diri kita dikasihi oleh Tuhan. Diri kita diizinkan mengalami banyak hal yang tidak mengenakkan dan menyakitkan hanya sebagai proses untuk menjadi lebih baik. Terbukti, kita menjadi lebih baik dalam beberapa hal setelah kita mengalami masalah dan kekecewaan. Setidaknya ada sesuatu yang kita pelajari dari kegagalan itu dan kita mencatat pengalaman itu sebagai sebuah proses pembelajaran.


Epilog

Si Pemuda merasa pasti bahwa dia tak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun. Sakit hatinya dia akui, dia bawa ke hadapan Sang Pencipta, yang mampu menyembuhkan segala luka. Tuhan sendiri.

Dan dia mulai merasakan luapan kasih yang tak terhingga. Kasih yang tak bersyarat. Unconditional love. Dia tetap dikasihi, dia tetap dicintai, tanpa perlu membuktikan apa pun. Hanya dengan jadi dirinya sendiri. Seluruh keberadaan dirinya bukanlah suatu kesalahan. Yang bisa dia lakukan hanyalah menerima kasih itu, merasakan segenap kehangatan di tiap sudut relung hatinya, untuk kemudian merasa lebih kuat dalam menjalani hidup.


Kenyataan serta kesadaran bahwa dia dicintai walaupun dia miskin membawa dia kepada rasa terima kasih yang tak kunjung putus. Luapan rasa syukur menyebar dalam sanubarinya… Cinta Tuhan memampukannya untuk hidup walaupun pernah sakit hati, walaupun pernah benci, walaupun pernah marah dan kecewa luar biasa. Cinta Tuhan ingin selalu dia bawa dalam hari-harinya di masa yang akan datang. Setiap hari baru adalah hadiah terindah dari-Nya. Dengan segala permasalahannya, dengan segala problematikanya. Hari itu tetap anugerah. Karena kenyataan yang tak dapat dipungkiri telah merasuki hatinya: dia dikasihi, dia dicintai. Apa adanya.


Selamat jalan dendam yang membara! Si Pemuda memutuskan untuk terus hidup dalam kesadaran akan kasih-Nya. Dan kasih itu cukup. Bahkan berlimpah ruah. Walaupun terkadang tidak dirasakannya. Namun kasih itu tak terukur, baik panjang-lebar-ataupun dalamnya.

Dia tersenyum. Pembuktian diri itu sudah selesai. Dia hanya ingin berusaha giat, termotivasi, tanpa menghamburkan energi negatif yang terus menyetirnya selama ini.




Singapura, 21 Oktober 2009

-fon-

* Si Pemuda berharap, kita pun bisa melakukan hal yang sama… Setidaknya berproses menuju ke arah sana…

Thursday, October 22, 2009

Email to GOD

God is Good all the time....

KEPADA : KAMU

TANGGAL: HARI INI
DARI : TUHAN
PERIHAL : DIRI KAMU
Referensi : KEHIDUPAN

Aku Tuhan, hari ini Aku yang akan menangani semua masalahmu.
Aku tidak butuh bantuanmu.
Jadi, salam sejahtera dan Aku mencintaimu selalu.

Catatan: Dan ingat…
Bila dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri, jangan berusaha menyelesaikan masalah itu. Tetapi, letakkanlah masalah itu di dalam doamu (Untuk diselesaikan Oleh Tuhan). Aku akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yang Aku tentukan sendiri.. Semua masalahmu PASTI akan Aku selesaikan, tetapi sesuai jadwalKu, bukan jadwalmu.
Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam doamu, janganlah kamu pikirkan dan khawatirkan. Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal-hal baik yang sedang terjadi padamu sekarang.

Bila kamu terjebak kemacetan dijalan, janganlah marah, sebab masih banyak orang didunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya.

Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja, berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun-tahun tanpa pekerjaan.
Bila kamu sedih karena hubungan keluarga, pikirkanlah orang-orang yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai.

Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu, pikirkanlah orang-orang yang harus lembur siang malam tanpa libur untuk menghidupi keluarga & anak-anaknya.
Bila mobil kamu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki, janganlah marah, pikirkanlah orang-orang cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri seperti kamu sekarang.
Bila kamu melihat dicermin rambutmu mulai beruban, janganlah bersedih, sebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang-orang yang dalam perawatan kemoterapi.
Bila kamu merenungi makna hidupmu didunia ini & merenungi apa tujuan hidupmu ini?
Bersyukurlah, karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka.
Bila kamu merasa tidak nyaman karena terkena imbas dari kemarahan dan kekecewaan orang lain, ingatlah, situasi bisa menjadi jauh lebih buruk; yaitu kamulah yang merasakan kemarahan & kekecewaan tersebut!
Bila kamu memutuskan untuk meneruskan surat ini ke orang lain, terima kasih. Kamu telah menyentuh kehidupan mereka dalam banyak hal yang tidak pernah kamu bayangkan!

Salam sejahtera selalu,

TUHAN Godhas seen you struggling,
God says it's over.

Sunday, August 30, 2009

melakukan yang terbaik

Kisah berikut ini sangat menyentuh perasaan, dikutip dari buku

"Gifts From The Heart for Women"

karangan Karen Kingsbury.

Kisahnya sbb: ]

Bahkan Seorang Anak Berusia 7 Tahun Melakukan YangTerbaik Untuk ......

Di sebuah kota di California , tinggal seorang anak laki2 berusia tujuh tahun yang bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim bisbol dikotanya yang bernama Little League. Luke bukanlan seorang pemain yang hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul bola maupun tidak. Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan kekasih hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun. Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es, suami
Sherri meninggal karena mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu yang biasa dilakukannya pada malam hari.
"Aku tidak akan menikah lagi," kata Sherri kepada ibunya. "Tidak ada yang dapat mencintaiku seperti dia". "Kau tidak perlu menyakinkanku," sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa nyaman. "Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari penggantinya.

Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk tinggal bersamanya. Bersama-sama, mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah yg dihadapi
anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke

Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu, Sherri selalu datang dan bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya bermain beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang diri.
"Pelatih", panggilnya. "Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang? Ini sangat penting bagiku. Aku mohon ?" Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke.Luke masih kurang dapat bekerja sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola. Pelatih kagum tentang kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luke tampak berlatih extra

keras dalam beberapa hari ini


"Tentu," jawabnya sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah Luke. "Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu." Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan untuk bermain. Sore itu, ia bermain dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat timnya berhasil memenangkan pertandingan.

Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir lapangan. "Pertandingan yang sangat mengagumkan," katanya kepada Luke.
"Aku tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang membuatmu jadi begini?”


Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata "Pelatih, ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat kecelakaan itu. Minggu lalu Ibuku meninggal” Luke kembali menangis.

Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata "Hari ini,.......hari ini adalah pertama kalinya kedua orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk bersama-sama melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan

mengecewakan mereka. “ Luke kembali menangis terisak-isak.

Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun untuk menenangkan Luke yang masih menangis. Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai seorang pelatih, tetapi sebagau seorang anak.

Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal ini, ia belajar

Banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun ayah dan ibunya sudah pergi selamanya............Luke baru saja kehilangan seorang Ibu yang begitu mencintainya........

Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya, membahagiakan mereka, membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk mereka.
Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal seumur hidupnya...............

Hikmah yang dapat kita renungkan dari kisah Luke yang HANYA berusia 7 TAHUN :

Mulai detik ini, lakukanlah yang terbaik utk membahagiakan ayah & ibu kita. Banyak cara yg bisa kita lakukan utk ayah & ibu, dgn mengisi hari-hari mereka dgn kebahagiaan. Sisihkan lebih banyak waktu untuk mereka. Raihlah prestasi & hadapi tantangan seberat apapun, melalui cara-cara yang jujur utk membuat mereka bangga dgn kita. Bukannya melakukan perbuatan2 tak terpuji, yang membuat mereka malu. Kepedulian kita pada mereka adalah salah satu kebahagiaan mereka yang terbesar. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun berusaha melakukan yang terbaik untuk membahagiakan ayah dan ibunya. Bagaimana dengan Anda ?

Berapakah usia Anda saat ini ?

Apakah Anda masih memiliki kesempatan tersebut ? Atau kesempatan itu sudah hilang untuk selamanya.........?

Ayah, Ibu, Ketahuilah, Saya Juga Mencintaimu Dengan Segenap Jiwa Ragaku............. "Seseorang tidak hanya berhak tetapi juga punya tugas untuk berbahagia dan sukses"

Tuesday, August 25, 2009

persaudaraan

2 butir padi

Dua bersaudara bekerja bersama-sama di ladang milik
keluarga mereka. Yang seorang telah menikah dan
memiliki sebuah keluarga besar. Yang lainnya masih
lajang. Ketika hari mulai senja, kedua bersaudara itu
membagi sama rata hasil yang mereka peroleh.

Pada suatu hari, saudara yang masih lajang itu berpikir,
"Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami
peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya
sedikit."
Karena itu, setiap malam ia mengambil sekarung padi dari
lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik
saudaranya.

Sementara itu, saudara yang telah menikah itu berpikir
dalam hatinya,
"Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami
peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan
merawatku di masa tua nanti, sedangkan saudaraku tidak
memiliki siapa pun dan tidak seorang pun akan peduli
padanya pada masa tuanya."
Karena itu, setiap malam ia pun mengambil sekarung padi
dari lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik
saudara satu-satunya itu.

Selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu menyimpan
rahasia itu masing-masing, sementara padi mereka
sesungguhnya tidak pernah berkurang, hingga suatu
malam keduanya bertemu, dan barulah saat itu mereka
tahu apa yang telah terjadi. Mereka pun berpelukan.

Jangan biarkan persaudaraan rusak karena harta,
justru pereratlah persaudaraan tanpa memusingkan harta.

Thursday, August 20, 2009

ketekunan

Ketekunan

Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa.


Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang penjunan dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.

Tapi orang ini berkata "belum !" Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Wanita itu berkata "belum!" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya ! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.

Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Saudara, seperti inilah Allah membentuk kita. Pada saat Ia membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah. Yak 1 : 2 - 4 "Saudara-saudaraKu, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa UJIAN terhadap IMANMU menghasilkan KETEKUNAN. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu MENJADI SEMPURNA dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Alllah sedang membentuk anda. Bentukan - bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk anda.

Saturday, August 15, 2009

karyawan

Jadi Karyawan

Mengapa perputaran karyawan tinggi walaupun remunerasinya diatas rata-rata?
Uangkah pemicunya?
Atau ada faktor lain yang menentukan kesetiaan mereka?
Akhir tahun lalu, Lesmana, seorang teman lama yang ahli dalam pengembangan
bisnis telekomunikasi mendapatkan tawaran dari sebuah perusahaan
multinasional untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Dia tertarik dan memutuskan untuk bergabung.
Dia telah banyak mendengar tentang pimpinan perusahaan ini, yang sering diberitakan sebagai pemimpin
visionaris dan legendaris. Gaji Lesmana besar, perlengkapan kantornya
mutakhir, teknologinya canggih, kebijakan SDM-nya pro-karyawan,
kantornya megah didaerah segitiga emas, bahkan kantinnya menyajikan makanan
yang lezat dan murah. Dua kali dia dikirim keluar negeri untuk pelatihan.
"Proses pembelajaran saya adalah yang tercepat di sini,"kata Lesmana.
"Sungguh menakjubkan bekerja dengan dukungan teknologi mutakhir seperti di perusahaan ini".

Siapa nyana dua minggu lalu, belum genap tujuh bulan bekerja di perusahaan
itu, dia mengundurkan diri. Lesmana belum mendapatkan tawaran pekerjaan lain, tapi dia tidak sanggup lagi bertahan di sana.
Belakangan,
sejumlah karyawan di divisi yang sama dengannya ikut resigned.
Direktur utama perusahaan itu pun merasa tertekan karena perputaran (turnover)
karyawan sangat tinggi. Cemas memikirkan biaya yang sudah dikeluarkan
perusahaan untuk alokasi dana pelatihan karyawan. Ia juga bingung lantaran tidak tahu
apa gerangan yang terjadi. Mengapa karyawan yang bertalenta bagus ini
mengundurkan diri, padahal gajinya sudah cukup tinggi?
Lesmana resigned karena beberapa alasan. Alasan ini juga yang menyebabkan
sebagian besar karyawan lain yang bertalenta tinggi akhirnya mengundurkan diri.
Beberapa survey membuktikan bahwa jika anda kehilangan karyawan berbakat,
periksalah atasan langsung mereka. Si atasan adalah alasan utama karyawan
tetap bekerja dan berkembang dalam suatu perusahaan. Namun dia jugalah yang menjadi
alasan utama mengapa para karyawan berhenti dari pekerjaannya, membawa pergi
pengetahuan, pengalaman dan klien mereka. Bahkan tidak jarang selanjutnya secara
terang-terangan berkompetisi dengan perusahaan bekas tempatnya bekerja.

"Karyawan meninggalkan manajernya bukan perusahaannya, "
kata para ahli SDM.
Begitu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk tetap mempertahankan
karyawan berbakat, baik dengan memberikan gaji lebih tinggi, bonus ekstra
maupun pelatihan mahal. Namun pada akhirnya, perputaran karyawan kebanyakan
disebabkan oleh manajer/pimpinannya ,bukan oleh hal lain.

Jika anda mengalami masalah turnover, maka pertama-tama periksalah
kembali para manajer anda. Apakah mereka biang keladi yang membuat para
karyawan tidak betah? Pada tahap tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang
yang ia dapatkan, tapi lebih kepada bagaimana mereka diperlakukan
dan seberapa besar perusahaan menghargai mereka. Kedua hal ini umumnya tergantung dari sikap para pimpinan
terhadap mereka.
Dan sejauh ini, bekerja dengan atasan yang buruk sering dialami oleh para
karyawan yang bekerja dengan baik. Survey majalah Fortune
beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan menderita karena berada di
bawah atasan yang menyebalkan.
Dari seluruh penyebab stress ditempat kerja, seorang atasan yang jahat
mungkin adalah hal yang terburuk, yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja dan mental para karyawan.
Simak saja kisah yang dikutip langsung dari"medan perang" ini.
Mulya, seorang insinyur, masih bergidik saat membayangkan hari-hari dimana ia
dimaki-maki bos di depan staf lainnya. Atasannya itu sering menghina dengan kata-kata
yang kasar. Waktu menghadapi hal menakutkan itu, Mulya praktis tak punya
nyali untuk menjawab. Ia kembali ke rumah dengan perasaan tidak keruan dan
mulai menjadi kasar seperti sang atasan. Bedanya kekesalan ini dilampiaskan
ke istri dan anak-anaknya, kadang juga ke anjing peliharaannya.
Lambat laun, bukan pekerjaan Mulya saja yang kacau balau, pernikahan dan keluarganya pun hancur berantakan.
Nasib Agus juga setali tiga uang. Menceritakan "penyiksaan"
yang dilakukan oleh bosnya gara-gara ada perbedaan pendapat yang tidak terlalu
penting antara keduanya. Atasan Agus benar-benar menunjukkan rasa tidak suka terhadapnya. Ia tidak lagi diikut-sertakan dalam
pengambilan keputusan.
"Bahkan dia tidak lagi memberikan saya dokumen maupun pekerjaan baru,"
keluh Agus. "Sangat memalukan duduk di depan meja kosong tanpa tahu apapun dan
tidak seorangpun yang membantu saya". Lantaran tidak tahan lagi, lalu Agus mengundurkan diri.
Para ahli SDM mengatakan, dari segala bentuk kekerasan, tindakan memperlakukan karyawan ditempat umum adalah yang terburuk.
Pada awalnya, si karyawan mungkin tidak langsung mengundurkan diri, akan tetapi pikiran itu sudah tertanam.
Jika kejadian terulang lagi, pikiran tersebut akan semakin kuat. Dan akhirnya, pada kejadian yang ketiga, karyawan itu
akan mulai mencari pekerjaan lain. Ketika seseorang tidak bisa membalaskemarahannya,
ia akan melakukan pembalasan "pasif". Biasanya dengan cara memperlambat
pekerjaan, berleha-leha, hanya melakukan pekerjaan yang disuruh
atau
menyembunyikan informasi penting. "Jika anda bekerja untuk orang yang menyebalkan, pada dasarnya anda ingin orang itu mendapat kesulitan.
Jiwa dan pikiran kita tidak menyatu lagi dengan pekerjaan kita," papar Agus.
para manajer bisa menekan bawahan melalui beragam cara.
Misalnya dengan mengontrol bawahan secara berlebihan, curiga, menekan, terlalu kritis, bawel
dan sebagainya. Namun para atasan tersebut tidak sadar bahwa karyawan bukan
merupakan aset tetap, mereka adalah manusia bebas. Jika ini terus berlanjut,
maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau tampaknya cuma karena masalah sepele saja.
Bukan pukulan ke-100 yang menjatuhkan seseorang, tapi 99 pukulan yang
diterima sebelumnya. Memang benar, karyawan meninggalkan pekerjaannya
karena bermacam alasan untuk kesempatan yang lebih baik atau kondisi yang tidak
memungkinkan lagi. Namun banyak yang semestinya tetap tinggal jika tidak ada satu orang (seperti atasan Lesmana) yang terus-menerus mengatakan,"
Kamu tidak penting, saya bisa dapat lusinan orang yang lebih baik dari kamu!". Kendati tersedia segudang
pekerjaan lain (terlebih dalam keadaan pengangguran tinggi sekarangini),
bayangkanlah sesaat, berapa biaya atas hilangnya seorang karyawan yang
bertalenta tinggi.. Ada biaya yang harus dibayar untuk mencari pengganti,
ada biaya pelatihan bagi pengganti karyawan tersebut. Belum lagi
akibat yang ditimbulkan karena tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan itu
saat calon pengganti sedang dicari, kehilangan klien dan kontak yang dibawa pergi
karyawan yang hengkang, penurunan moral karyawan lainnya, hilangnya rahasia penjualan dari karyawan tersebut yang seharusnya
diinformasikan ke karyawan lainnya, dan yang terutama turunnya reputasi perusahaan.
Lagi pula, setiap karyawan yang pergi, bagaimanapun juga akan menjadi"duta"
untuk mewartakan hal yang baik maupun yang buruk dari perusahaan itu.
Kita semua tahu suatu perusahaan telekomunikasi besar yang orang-orang ingin
sekali bergabung, atau suatu bank yang hanya sedikit orang ingin menjadi bagiannya. Mantan karyawan kedua perusahaan ini telah keluar
untuk menceritakan kisah pekerjaannya.

"Setiap perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan harus
memikirkan cara untuk mengikat jiwa setiap karyawannya, " kata Jack Welch mantan orang
nomor satu di General Electric. Umumnya nilai suatu perusahaan terletak "diantara telinga" para karyawannya.
Karyawan juga manusia, punya mata, punya hati...