Begitu susah ternyata masuk surga.
Sebuah sejoli muda Katolik yang soleh, yang dalam beberapa hari lagi akan menikah, mengalami
kecelakan lalu lintas yang mengakibatkan keduanya meninggal. Saat mereka berdua berada di pintu utama mau masuk surga. mereka bertanya-tanya dalam hati apakah mungkin nanti mereka bisa dinikahkan di surga. Saat di datangi oleh St Petrus mereka mengajukan pertanyaa tsb ke st Petrus.
Memperoleh pertanyaan itu, St Petrus sambil mengernyitkan dahi karena sebelumnya belum pernah ada permintan seperti itu, menjawab: Wah saya ndak tahu ya, ntar saya chek
dulu. kalian tunggu saja dulu di sini. Dan selanjutnya st Petrus menghilang masuk ke surga sambil sebelumnya tidak lupa menutup pintu surga rapat-rapat. .
Kedua sejoli tsb, menunggu dengan sabar di pintu surga (belum boleh masuk soalnya), mereka dengan sabar menunggu, sehari berlalu, seminggu, sebulan, dua bulan dan tiga
bulan pun berlalu juga tanpa berita. Kedua sejoli itu sangat cemas, apakah kita akan di sini selamanya, guman mereka dalam hati.
Memasuki akhir bulan keempat, akhirnya st Petrus muncul lagi di pintu dan dengan raut wajah
sangat kecapekan, berkata kepada kedua sejoli. Ya, anda berdua akhirnya bisa nikah di surga.
Terima kasih ucap kedua sejoli itu serentak dan penuh kelegaan. Tapi namanya anak muda, tanpa sadar si perempuan bertanya kepada st Petrus: “Ini mau tanya saja ya Om Petrus, kalau nanti setelah nikah tapi akhirnya kami tidak cocok, apakah bisa cuga cerai di surga?”
Mendengar pertanyaan tsb dengan muka merah dibalik janggutnya yang sudah panjang dan memutih, St Petrus menghentakkan kakinya sambil menahan amarah.
“Maaf, maaf, apakah kami salah bertanya?” Kata kedua sejoli sambil ketakutan.
“Yang benar saja”, jawab st Petrus, dengan kesal. “Saya butuh hampir 4 bulan mengudak-udak dan menyanyain ratusan ribu penghuni surga untuk mencari seorang pastor untuk meresmikan pernikahan anda nantinya, dan apakah anda bisa bayangkan butuh berapa lama nanti bagi saya untuk mencari seorang Lawyer disana bila anda mau cerai???”
No comments:
Post a Comment