Fenomena Impostor (Rasa Tidak Cukup) --- Mencuri Kebahagiaanmu
Kamu sering merasa tidak cukup baik, tidak cukup cantik, tidak cukup layak – dan kamu tidak secantik, tidak sepintar atau tidak seberbakat dia? Kamu juga merasa harga dirimu sangat bergantung kepada apa yang dilihat orang di dalam dirimu dan apa yang mereka katakan tentang dirimu, sehingga kamu begitu menjaga penampilan dan keadaan dirimu yang sebenarnya dari orang lain? Kamu juga takut orang lain tahu di balik pencapaian karirmu, sebenarnya kamu tidak sepintar yang mereka kira dan kamu tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup? Ketika berhadapan dengan suatu tugas atau project, kamu merasa tertekan dan menjadi perfeksionis?
Bila hal ini terjadi pada dirimu, engkau mengalami apa yang disebut fenomena impostor, yang ditemukan oleh psikolog Pauline Clance dan Suzanne Imes di tahun 1978. Hal ini terjadi kepada pribadi yang mengalami keraguan pada diri sendiri dan tidak dapat menginternalisasi pencapaian yang telah diperolehnya dan tidak dapat melihat dirinya berbakat dan memiliki kemampuan. Mereka tidak dapat melihat dan menghitung semua keberhasilan itu untuk disyukuri. Selalu saja ada yang kurang pada dirinya.
Pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain telah menyingkapkan kepada saya fenomena impostor ini. Saya mengalami fenomena ini bertahun-tahun oleh karena dampak kekerasan dalam rumah tangga yang saya alami. Wanita lain mengalaminya sebagai dampak dari peristiwa yang mereka alami di awal tahun kehidupan mereka. Pribadi ini mengalami rasa tidak cukup dan merasa tidak layak atas pencapaian yang telah ia peroleh. Ia merasa tidak berharga atau malu hati. Ia tidak dapat menikmati keberhasilannya dan bermegah karena telah turut ambil bagian dalam sebuah kesuksesan. Karena ia tidak percaya ia telah ambil bagian atas kesuksesan itu.
Karena perfeksionis, setiap kekurangan kecil akan membuatnya merasa gagal; bahkan kritikan membangun pun akan menariknya ke lembah putus asa bahkan semakin menekan ketakutannya akan ketidak-sempurnaan. Sesuatu yang kurang dari sempurna tidak akan pernah cukup baginya. Fenomena impostor pernah menguasai hidup saya di area gaya kerja (work style). Menjadi perfeksionisme, terutama di area pandangan orang terhadap keprofesionalan gaya kerja (professional image). Image ini juga ditekankan oleh perusahaan di tempat saya bekerja maupun tuntutan berbagai media yang berhubungan dengan profesi saya. Sehingga fokus membangun image berada di atas hubungan kerja, keharmonisan situasi, kualitas proses kerja, kualitas hasil bahkan integritas panggilan (life purpose).
Setelah mencari tahu siapa saya dan mengalami self-discovery journey serta memperoleh pemulihan self-esteem (harga diri) dan self-image (gambar diri), saya mengerti siapa diri saya, apa yang saya miliki dan apa yang telah dan dapat saya lakukan. Saya juga mengerti bahwa image terpancar secara otomatis dari gaya kerja ekselen, yang juga secara otomatis akan terbangun dari proses kerja, kualitas dan menghidupi panggilan yang murni (clear purpose). Sehingga image tidak perlu dibangun dan dipertahankan, sebab image akan terbangun dengan sendirinya, mengikuti keberhasilan yang ekselen.
Sahabat, ijinkan saya mengingatkan bahwa kamu adalah pribadi yang dirancang dan diciptakan dengan cinta (handmade with love) oleh Seorang Pribadi yang mengasihimu, mendambakanmu dan memberi hidup yang terbaik bagimu. Sebelum Dia membentukmu di kandungan ibumu, Dia mengimajinasikan gambaran dirimu. Seperti seorang designer yang hatinya berdebar-debar ketika memperoleh inspirasi baru, demikianlah Dia merancang bentuk gambarmu dengan dorongan hati yang bergairah, bersemangat, penuh cinta dan penuh pengharapan akan melihat engkau cantik, menggemaskan dan menarik hatiNya. Mengerahkan segenap keahlianNya, membentuk engkau sempurna, berharga dan mulia. Demikianlah engkau dilahirkan, memiliki kepribadian sama persis seperti Penciptamu; berbakat, bergairah, bersemangat, penuh cinta, penuh pengharapan, cantik, menggemaskan, menarik hati, sempurna, berharga dan mulia. Sama seperti Dia, engkau juga berbakat mendesain dan mencipta, kreatif, berimajinasi, penuh inspirasi dan memiliki keahlian.
Daripada mengatakan “masak sih aku begitu berharga?”, mengapa tidak menerima kebenaran tentang dirimu ini dengan bersyukur. Turutlah ambil bagian dalam suatu tugas atau project dengan rasa cukup dan konfiden. Karena kamu memiliki segala sesuatu yang kamu perlukan untuk menjalankan tugas itu dengan ekselen. Saat kamu mengalami keberhasilan, ketahuilah semua itu karena cinta kasih yang mengalir di dalam darahmu, yang dialirkan oleh Dia, Penciptamu. Sehingga kamu tidak lagi akan merasa tidak layak dan tidak berharga menerima keberhasilan itu. Sebaliknya, kamu akan bermegah karena keberhasilan itu. Karena sesungguhnya keberhasilan itu bukan karena image yang kamu bangun sendiri, tetapi karena apa yang kamu telah kamu terima dari Penciptamu ketika kamu diciptakan, sehingga kamu memilikinya.
Kamu berharga, mulia dan dicintai,
No comments:
Post a Comment